"Aku. Kamu. Jarak. Sudah selama ini kita bersama dan ada jarak di antaranya. Kamu tidak perlu tau bagaimana khawatirnya aku. Malam-malam yang aku lalui dengan begitu banyak prasangka hati. Kamu tidak ingin tau bagaimana hati ini lelah sendiri menebak-nebak sedang apa kamu disana. Menimbang-nimbang apakah kamu disana benar-benar memikirkan aku, tanpa ada dia di sela-selanya.
Aku tidak ingin bertemu, karna bertemu denganmu hanya memantik bara api rindu. Jika saja jarak ini bisa aku habiskan dengan mengayuh, berenang, bahkan berlari, akan aku lakukan. Sayangnya, jarak ini tidak seperti itu. Jarak sering memperparah malam-malamku. Aku tidak sanggup lagi dengan apa yang ada di antara kita. Sebuah jarak semu.
Kamu dan aku duduk berdua tapi kita sendiri-sendiri. Banyak orang bilang, jarak bukanlah apa-apa bagi cinta tapi tidak begitu dengan jarak yang sedang aku hadapi ini. Ini soal jarak antara cinta, jarak antara cinta dan tidak sama sekali. Ini bukan soal tempat. Jarak ini soal rasa. Kita berdua terpisah oleh perasaan yang berbeda. Jarak antara 3 hati. Aku padamu. Kamu padanya...", kata seseorang di pucuk senja.
- Dara Prayoga -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar